Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Silsilah Keturunan (Dalam Adat Jawa)

Orang Jawa dengan bahasa Jawanya bisa dikatan adalah orang yang kreatif dan cerdas dibandingkan dengan orang barat (dalam segi budaya). Hal ini bisa kita lihat dan kita bandingkan salah satunya adalah penyebutan yang menurut bahasa inggris disebut “rice”, meskipun masih berwujud biji dan terbungkus kulit penyebutannya masih tetap rice. Berbeda dengan orang jawa menyebut butir padi yang masih tertutup kulit dengan nama “gabah”, bila gabah sudah terlepas dari kulitnya maka namanya berganti menjadi “beras”, bila beras pecah menjadi kecil – kecil namanya “menir”. Bila beras dimasak, maka ketika sudah matang namanya “sego”, bila terlalau lembek namanya “bubur”, dan lain sebagainya. Seperti itu jugalah penyebutan bagi istilah nama urutan keturunan juga memiliki sebutan sendiri - sendiri. Ini adalah peninggalan leluhur kita yang sekarang ini sudah jarang ada yang mengetahuinya, meskipun ada itu adalah golongan poro sepuh atau sesepuh . Ini adalah sebutan dalam urutan keturunan menuru

Sekilas Tentang Puntadewa

Gambar
prabu pandu dewanata (sumber : caritawayang.blogspot.co.id) Pada artikel ini, penulis akan membahas tentang cerita singkat mengenai pembarepe pandawa. Sebagai info bagi yang belum tahu, pandawa adalah sebutan bagi lima bersaudara dan semua berjenis kelamin laki-laki semua. Dalam pewayangan, pandawa berarti putra pandu (berasal dari kata pandu lan hawa (dibaca howo)), hal ini karena pandawa adalah putra dari Prabu Pandu Dewanata dan kedua permaisurinya yakni Dewi Kunti Talibrata dan Dewi Madrim. Pandawa terdiri dari Puntadewa, Werkudara, Janaka, Nakula dan Sadewa (Puntadewa, Werkudara, dan Janaka beribukan Dewi Kunti Talibrata, dan Nakula-Sadewa beribukan Dewi Madrim). pandawa ketika muda (sumber : pinterest.com) Sebelum masuk kecerita tentang Prabu Puntadewa, perlu diketahui bahwa kerena kutukan dari Resi , beliau mengutuk Pandu akan mengalami nasib yang sama dengan dirinya yakni meninggal saat memadu kasih dengan permaisurinya. Karena hal inilah menyebabkan Prab

Unsur - Unsur Pementasan Wayang Kulit

Gambar
Dari artikel sebelmunya, kita sudah sedikit belajar tentang wayang dan bagaimana sejarah singkat wayang yang berada di Nusantara khususnya tanah Jawa, yakni wayang kulit. Pada artikel ini kita akan belajar mengenai perlengkapan pertunjukan dan simbol – simbol yang ada pada saat pagelaran wayang kulit. Perlengkapan pertunjukan tersebut yang akan kita bahas seperti dalang, kelir, debog (batang pohon pisang), blencong, simpingan, dan gunungan.   dalang Ki Anom Suroto (sumber : google) Bahasan pertama kita adalah dalang . Dalang dalam pewayangan melambangkan gusti atau Tuhannya wayang. Hal ini melambangkan bahwa sehebat apapun wayang (manusia) tetap harus manut kehendak sang dalang (Gusti Allah). kelir dan debog (sumber : http://igaseptya27.blogspot.co.id) Kelir . Dalam pegelaran wayang kulit, salah satu perlengkapan yang pasti ada adalah kelir. Kelir melambangkan jagad, dunia, langit, dan udara. Kelir menjadi simbol dari jagadnya para wayang yang digelar. Debog , m

Sejarah Singkat Wayang dan Jenis Wayang

Gambar
sumber : youtube.com Wayang   berasal dari kata bahasa jawa yaitu wayang, wewayang, yang berarti bayangan. Hal ini karena pada penciptaannya wayang merupakan suatu seni yang merupakan gambaran atau bayangan dari manusia itu sendiri, serta hal ini mengacu pada awal pementasannya, pagelaran seni wayang kulit tidak seperti saat ini yakni disaksikan dari depan kelir, namun pada awal kemunculannya pagelaran wayang kulit disaksikan dari belakang kelir dan yang kita saksikan adalah bayangan (wewayangan) dari wayang kulit itu sendiri. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ki Bagong Darmono (dalang asal Delanggu, Klaten) yang penulis sempat wawancarai pada tanggal 6 Juni 2016 lalu. Diungkapkan oleh ki Bagong Darmono, bahwa wayang yang asli dari tanah jawa bentuknya tidak seperti wayang yang kita kenal saat ini. Pada awalnya, wayang benar – benar berwujud menyerupai manusia dengan bentuk wajah dan bentuk tubuh serupa dengan manusia. Namun dalam perkembangannya, yakni pasca hadir